KETIKA James Frankel memberitahu ibunya bahwa ia sudah mausk Islam, reaksi ibunya sungguh kuat sekali. Dia menangis dan memandang ayah James seolah-olahnya bertanya, “Apa salah kita? Mengapa hal ini bisa terjadi?”
Sementara ayah James tampaknya lebih santai dalam menanganinya. Dia mungkin berpikir, “Anak saya adalah seorang komunis ketika berusia 13 tahun. Dia menjadi pengikut Skinhead ketika berusia 16 tahun. Dia melewati berbagai fase dalam kehidupannya, mungkin jadi Muslim juga hanya merupakan sebuah fase.”
James menegaskan bahwa pendapat ayahnya itu salah. Bagi James, yang merupakan seorang profesor Yahudi itu, masuk Islam itu bukan sebuah fase. Ibunya yang tampaknya menyadari bahwa James serius dan tentunya reaksi dia adalah seseorang yang takut dan menyesal. Jadilah tahun-tahun pertama itu James masuk Islam sebagai tantangan besar baginya.
James terus berusaha untuk berkomunikasi dengan kedua orang tuanya. “Alhamdulillah, mereka dapat memahami saya dan sabar dalam hal ini. Pada mulanya memang ibu saya merasa bimbang. Dia takut saya berubah menjadi monster. Saya berusaha untuk membuktikan kepadanya bahwa setelah memeluk agama Islam, saya menjadi pelajar yang lebih baik dan anak yang lebih baik. Saya bukanlah seorang yang nakal sebelum Islam,” papar James.
James merasa, Islam telah menjadikannya sebagai orang yang lebih baik. “Setiap orang punya jalan mereka sendiri. Bagaimana mereka sampai ke sana dan malah ketika mereka memeluk Islam setiap orang punya cara yang berbeda dalam memahami jalan ini. Bagi saya, Islam banyak berkaitan dengan pembelajaran dan pengetahuan,” ujar James lagi. “Tujuan hidup yang utama dalam kehidupan dan Islam ialah untuk memperoleh pengetahuan; pengetahuan tentang diri kita, tentang dunia kita, tentang alam raya, dan pengetahuan hubungan akrab kita dengan Allah.”
James berpendapat bahwa ia tidak akan menjadi seorang profesor andainya ia bukan seorang Muslim. “Saya bukanlah mengatakan bahwa setiap orang mesti menjadi profesor. Tetapi bagi saya menjadi profesor merupakan satu perjalanan pembelajaran dan pengajaran yang panjang. Di perjalanan tersebut, saya memperolehi kehormatan dan apresiasi dari agama lain juga yang dulunya saya tidak terpikir ia bisa dicapai jika saya tidak memeluk Islam,” demikian James.

Perlu waktu 20 tahun bagi James untuk menjadi seorang Muslim. Nasihatnya kepada Muslim baru atau mungkin mereka yang telah menganut Islam haruslah bersabar dan melihat apa yang dikaruniakan Allah; bukan dengan takut tetapi dengan cinta dan harapan. [islampos/onislam]
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: