October 2013
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
REPUBLIKA.CO.ID, Chris Irwin tak pernah membayangkan akan memeluk Islam. Agama yang begitu asing bagi warga San Antonio, Texas, AS. "Saya sejak kecil dikenalkan agama, tapi bukan hal yang istimewa," kenang dia seperti dilansir onislam.net, Kamis (31/10).

Itu sebabnya, Cris tak tahu banyak tentang agama atau Tuhan. Namun, secara naluri ia menyadari hanya ada satu Tuhan. Sosok yang saat itu dianggapnya tidak banyak membantunya dalam menjalani kehidupan.

Tuhan yang dikenalnya merupakan sosok yang membuat seorang Chris begitu rendah hati lantaran selalu gagal dalam banyak hal. Karena itu, Ateisme dipilih karena dianggap membeaskan pemikirannya.

Cerita ateisme itu berakhir ketika ia bertemu seorang perempuan Kristen. Diskusi terbangun, keyakinan Chris terhadap agama pun tumbuh. Mulailah ia kembali membaca Alkitab. Hal yang sudah lama ditinggalkannya. 

Semangatnya mempelajari ajaran Kristen justru mendapat penolakan dari keluarganya. Orang tuanya melarang ia pergi ke gereja. Itu sebabnya, Chris hanya mengandalkan buku fiksi tentang Kristen. Inilah yang membuatnya frustasi.

"Saya tidak tahu apakah yang saya baca ini benar. Saya merasa ada yang bohong," kenang dia.

Suatu hari, ia menemukan buku tentang sejarah Islam. Awalnya, Chris begitu emosional. Maklum, sejak kecil Chris hanya memahami Islam sebagai agama setan. Pandangan itu berubah ketika ia mulai membacanya. Satu kalimat yang diingatnya, Muhammad menerima wahyu dari Malaikat Jibril.

"Sepertinya saya ingin soal ini," kata dia.

Chris begitu kagum dengan kepribadian Muhammad. Baginya, Rasulullah seorang manusia biasa dan sederhana yang menyempurnakan ajaran Nabi terdahulu, dalam hal ini Isa dan Daud. "Entah mengapa saya ketagihan soal ini," kata dia.

Sejak itu, Chris mulai mencari banyak informasi soal Islam dan Muslim. Ia habiskan waktu berjam-jam guna memenuhi rasa hausnya akan Islam dan Muslim. Satu kesimpulan yang didapatnya, ia ingin menjadi Muslim. "Tapi bagaimana caranya," kenang dia ketika itu.

Sepanjang hidupnya, Chris tidak pernah berinteraksi dengan Muslim. Ia bahkan dididik untuk membenci Muslim. Tapi Allah SWT membantunya melalui keteguhan hatinya. Chris terus membaca dan membaca. Hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan pengurus organisasi Islam di San Antonio.

Melalui dia, Chris memeluk Islam. Melalui dia pula, Chris mendalami ajaran Islam. Usai mengucapkan syahadat, Chris harus mengikuti wajib militer. Inilah awal, Chris bertemu dengan Muslim dari berbagai negara. Memang, ada ketakutan dalam dirinya dengan fanatisme. 

"Tapi saya dan mereka bersaudara, mereka ucapkan assalamualikum sebagai bentuk kasih sayang terhadap sesama Muslim. Ini yang membuat saya lega terlepas dari situasi yang tidak mendukung itu," kenangnya.
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Abdul-Wahid Pederson, pergi haji untuk kali pertama merupakan pengalaman begitu luar biasa. Ini merupakan wujud komitmennya sebagai Muslim.

"Bagaimana perasaan saya, jelas tak tergambarkan. Biasanya saya melihat sekedar gambar, kini saya bisa menatapnya langsung," ungkap dia seperti arabnews.com, Rabu (23/10).

Pederson, pertama kali pergi haji pada tahun 1986, atau setahun sesudah bersyahadat. Sebelumnya, ia seorang penganut Hindu, dan banyak menghabiskan waktu di India.
 
"Bagi saya, mengunjungi tempat suci bukan yang baru. Tapi ini hal yang berbeda. Saya merasa kewalahan dengan karena ritual haji begitu kompleks dan berat. Itu semua terbayar ketika memandangi kiblat suci," kata dia.

Pada saat bersamaan, Pederson yang asal Denmark ini merasakan hati yang lega dan air matanya pun tumpah. Ini diluar kebiasaannya. Selama ini, ia tak pernah menangis sembari berdoa. "Begitu luar biasa," kata dia.

Sebagai orang yang rasional, Pederson awalnya canggung dengan apa yang dialaminya. Ia bertanya-tanya apakah ini yang dinamakan kekuatan hidayah. Secara jujur, ia mengungkap belum pernah menemukan satu tempat dengan kekuatan spiritual yang luar biasa.

"Sekali seumur hidup, kita mendapatkan kesempatan macam ini. Apalagi tidak semua Muslim bisa merasakannya," kata dia. 

Satu hal lagi yang membahagiakannya, selepas haji ia berziarah ke makam Nabi Muhammad Saw di Madinah. Ia melihat ribuan jamaah datang dan mendoakan Nabi mulia. "Mekkah dan Madinah merupakan sesuatu yang istimewa. Kedua tempat yang indah kendati Anda berdesak-desakan dengan jutaan Muslim lainnya," kata dia.
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
REPUBLIKA.CO.ID, NEW ZEALAND -- Sonny Bill Williams, bintang rugby asal Selandia Baru mengaku dirinya menjadi seorang pribadi yang baru dengan Islam. "Saya tak akan menjadi seperti sekarang bila tanpa iman (Islam) saya" ujar Williams, seperti dilansir onislam, Rabu (30/10).
Sejak memeluk Islam, banyak perubahan positif di dalam kehidupannnya. William menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih disukai sekarang ini. Sebelumnya Williams termasuk pemain yang cukup dibenci di liga rugby Selandia Baru."Saya pikir saya sudah menjadi orang yang lebih baik . Ketika saya bermain, saya bermain dengan baik , " kata Williams.
"Saya mendapatkan banyak cinta , banyak rasa hormat ," tambahnya.Williams sendiri memeluk Islam pada tahun 2008 silam.  
Kisahnya menjadi seorang mualaf diawali dari kedatangannya pada sebuah acara keagamaan di masjid Sydney. Semenjak itulah Ia mulai tertarik kepada Islam dan menjadi seorang mualaf hingga saat ini.
"Saya sulit menggambarkan apa yang saya rasakan sekarang ini. Tapi saya benar-benar berubah, saya tidak lagi konsumsi alkohol, tak lagi hidup tidak sehat," ucapnya.
Perubahan yang dialami Sonny diapresiasi pelatihnya, Stephen Kearney. Dia pun siap menerima kembali Sonny. "Dia seorang pemain fantastik. Dia telah tumbuh menjadi pribadi yang dewasa," ujarnya.
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi Alisya Fianne mengajak keluarganya kepada Islam perlahan terwujud. Anaknya yang berusia 14 tahun, Christian Ferrari memeluk Islam.

"Alhamdulillah, hari ini dia ucapkan dua kalimat syahadat," ungkap Wakil Ketua Paguyuban Mualaf Sunda Kelapa (MASK) ini kepada ROL, Rabu (30/10).

Alisya mengatakan sejak awal ia tidak memaksakan anaknya untuk mengikuti jejaknya menerima Islam. Pilihan itu dikembalikan Alisya kepada anaknya. "Saya tidak pernah memaksakan. Saya hanya mengenalkan bagaimana seorang Muslim tanpa mengajaknya memeluk Islam," kata dia.

Yang membuat Alisya bahagia, diam-diam si anak meminta karyawannya untuk mengajarinya soal ajaran Islam. Christian baru cerita ketika ia meminta Alisya membimbingnya mengucapkan dua kalimat syahadat. 

"Saya senang sekali, dia belajar sendiri. Ini benar-benar berkah buat saya, Alhamdulillah," kata dia yang juga ketua Yayasan Al-Isya Nurul Baqi.

Sejak menjadi Muslim beberapa tahun silam, Alisya aktif menerjuni dunia mubaligh. Bersama-sama teman-temannya yang mualaf ia mendirikan paguyuban mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa. Harapannya, para mualaf memiliki wadah untuk berbagi dan belajar tentang Islam.

Ia ingin terlibat membantu saudara-saudaranya yang memang membutuhkan arahan tentang mengenal Islam dan mempelajarinya. Hal yang sama juga ditujukan pada keluarganya. "Saya berharap keluarga saya diselamatkan atau diberi hidayah seperti saya," kata dia.
Tak lama, rumah singgah mualaf akan diresmikan. Ini merupakan mimpi lain yang ingin diwujudkannya. Ia tak ingin, mualaf tergantung pada orang lain. Itu sebabnya, rumah singgah ini akan menjadi tempat mendidik para mualaf untuk tak berlama-lama menyandang status itu, melainkan segera memberikan sumbangsihnya.
"Insya Allah, semua sudah siap, tinggal diresmikan saja, doakan," kata dia.
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menjadi mualaf tidaklah mudah, terutama bagi para wanita. Tak hanya tantangan sebagai Muslim, mereka juga diuji dengan penampilan Islam, yakni berjilbab. Tak sedikit tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi apalagi hidup sebagai minoritas di negeri non-Muslim.

Permasalahan ini yang selanjutnya menjadi bahasan pertemuan rutin para mualaf. Pertemuan itu diberinama “Revert Sister Meet and Eat”.  Di sana, para mualaf Muslimah menemukan keluarga baru. Mereka disambut dengan hangat di sana. 

Untuk mempererat persaudaraan, mereka pun makan bersama. Layaknya pertemuan wanita pada umumnya, tak sedikit yang kemudian membawa masakan untuk dipamerkan ke Muslimah yang lain. Mereka pun kemudian saling berbagi resep. Pemandangan yang menyenangkan dengan hubungan persaudaraan yang kental.

Acara rutin tersebut biasanya diadakan hari Sabtu pertama pada awal bulan. Mereka berkumpul sejak pukul empat hingga maghrib di Taybah CC & Education Centre di kawasan Leicester. “Ini diadakan agar para Muslimah datang dan bertemu dengan saudari Muslimah lain para mualaf,” tulis web UK Islamic Events.

Acara tersebut sebetulnya diprakarsai oleh para Muslimah Inggris yang memang telah lama berislam. Namun, mereka mengadakan acara tersebut dengan maksud dapat bertemu para Muslimah yang baru bersyahadat. Memberi dukungan kepada mereka, demikian tujuan acara 

Jumlah Muslimin di Inggris memang terus meningkat tiap tahunnya. Pada 2008 terdapat 1,65 juta Muslim atau sekitar 2,7 persen dari total populasi negara monarki konstitusi tersebut. Kemudian, pada 2010 sebanyak 2,8 juta Muslim tinggal di Inggris dengan persentase sebesar 4,6 persen dari total penduduk. Dari jumlah Muslimin tersebut, 40 persen Muslimin tinggal di Ibu Kota Inggris, London. 
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
SEJAK kecil, tak ada yang lebih diinginkan oleh Sara Bokker selain tinggal di Florida. Di Amerika, Florida adalah negeri yang penuh kemewahan. Dan Sara cinta kemewahan, bahkan ketika usianya masih sangat belia.
Seperti gadis-gadis remaja Barat lainnya, Sara hanya memfokuskan hidupnya pada daya tarik serta cara berpenampilan dan seberapa banyak perhatian yang bisa ia dapatkan dari orang lain.
Usia 20 tahun, Sara berhasil meraih impiannya menjadi seorang model dan hingga menjadi seorang personal trainer. Ia tinggal di apartemen kelas atas, dan tiap akhir pekan berjemur di sepanjang Pantai Miami yang eksotis.  Itu adalah kehidupan yang ia impikan.
Namun, lama kelamaan, kehampaan makin besar dalam dirinya. Sara mulai menimbang bahwa ukuran kepuasan dan kebahagian yang diterimanya  terletak pada semakin tingginya ia ‘menjual’ daya tariknya sebagai wanita. “Aku merasa aku adalah budak mode. Aku adalah seorang ‘sandera’ bagi penampilanku sendiri,” katanya.
Sara mulai berpikir. Ia sedikit demi sedikit kemudian meninggalkan dunia glamor, meninggalkan alcohol, tak lagi ikut pesta dugem semalam suntuk, dan mengalihkan diri pada meditasi. “Tapi itu,” paparnya, “hanya sebatas ‘pembunuh rasa sakit’ atau pelarian diri dan bukan obat yang sesungguhnya.”
Di tengah kebingunannya akan kehidupannya sendiri, meledaklah peristiwa 11 September 2001. Islam tiba-tiba mendapat perhatian lebih dari Sara karena dijadikan kambing hitam dan dicap teroris. Tapi itulah awal perkenalannya dengan agama ini.
Suatu hari, secara iseng ia membuka kitab Al Qur’an. Ia terhenyak. Aku menemukan Al-Quran sangat menghujam dalam sanubari, bahkan untuk memahaminya kita tak perlu interpreter atau pendeta,” tutur Sara.
Sejak saat itu, ia belajar Islam. Ia membeli buku-buku Islam dan membacanya di internet. “Hingga satu hari aku membeli gaun panjang yang cantik dan penutup kepala menyerupai busana wanita Muslim dan aku kemudian berjalan menyusuri jalan yang sama dan lingkungan yang sama di mana beberapa hari sebelumnya aku berjalan dengan memakai celana pendek, bikini, atau pakaian selayaknya mode atau fashion Barat,” kenangnya.
Dan itulah pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang berbeda dalam hidupnya. “Bila sebelumnya orang melihatku dengan pandangan bernafsu, tapi dengan pakaian ini aku tak menemukan hal itu,” ujar Sara. Sara merasa tib -tiba saja beban berat di pundaknya telah hilang.
Ia segera memutuskan masuk islam. Di Miami, ia bersyahadat.

Mau tak mau Sara teringat bagaimana ia menjalani masa lalunya. “Bikini yang dulu merupakan lambang kebebasanku, justru menjauhkan aku dari nilai-nilai agama dan kedudukan sebagai manusia terhormat,” tandasnya. “Tiada ada yang lebih menggembirakanku selain dari menanggalkan bikiniku di pantai. Melepaskan diri dari gaya hidup Barat yang gemerlapan,dan kemudian hidup damai bersama Allah SWT, serta hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai pribadi yang memiliki nilai dan berguna bagi mereka.” [islampos/tellmeaboutislam]
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz
Berkenalan dengan Lukas

Selesai shalat maghrib dari masjid, saya dan teman-teman kembali ke kantor Jeddah Dakwah Center. Tidak lama, masuklah ke ruang sekretariat seorang pemuda berkulit putih dan berambut  pirang. Dia memperkenalkan diri dengan bahasa Arab yang fasih. Namanya Lukas Rothfuchs (24 tahun) berasal dari Jerman. Baru dua hari sampai di Jeddah untuk kerja praktek selama lima bulan di sebuah perusahaan di Jeddah. Lukas masih kuliah mengambil jurusan ekonomi di Universitas Bremen, Jerman.

Di Jeddah, Lukas sementara tinggal di hotel dekat kantor kami selama dua hari setelah itu akan pindah untuk tinggal di tempat yang disediakan oleh perusahaan. Ia sedang jalan-jalan melihat-lihat sekitar hotel lalu ia melihat kantor Islamic Center. Ia berpikir  mencari guru privat bagi dirinya untuk belajar tahfidz Al Quran. Ia masuk dan menemui pengurus kantor. Setelah selesai berbincang dengan pengurus kantor, saya meminta dia untuk menceritakan tentang kisah keislamannya. Kejadian ini terjadi di hari Senin, 24 Dzul Qa'dah 1434 H / 30 September 2013 M.

Masyarakat di Eropa Barat Menjauhi Agama

Lukas menyambut tawaran saya dengan hangat, beliau bercerita, "Kebanyakan masyarakat di Eropa Barat sekarang ini mereka tidak memiliki agama, mungkin di ktp mereka beragama Kristen tapi mereka tidak percaya dengan agama mereka bahkan tidak sedikit dari masyarakat yang atheis termasuk ayah saya meskipun di ktp tertulis beragama kristen. Sudah menjadi kebiasaan, kebanyakan para orang tua yang memiliki anak memasuki usia tiga belas tahun menyuruh anak-anak mereka ke gereja dan sekolah minggu. Mereka bernyanyi nyanyi dan belajar agama mereka sepekan sekali selama dua tahun. Setelah selesai dua tahun diadakan wisuda di gereja yang dihadiri oleh keluarga besar mereka. Saat itu orang tua dan para kerabat memberi hadiah uang untuk anak—anak mereka dan keponakan mereka. Setiap anak bisa mendapatkan 2000 sampai 3000 Euro (sekitar 30 juta sampai 45 juta Rupiah). Jumlah yang sangat besar bagi anak-anak usia 13 sampai 15 tahun. Hampir 95 % tujuan anak-anak belajar sekolah minggu adalah untuk mendapatkan uang saat wisuda. Mereka belajar bukan karena cinta agama.

Agama di mata masyarakat di Eropa Barat tidak ada wibawa. Mereka ragu dan tidak mempercayai agama mereka. Mereka juga mengetahui bagaimana sikap gereja dahulu yang anti terhadap ilmu pengetahuan. Mereka tidak mau didoktrin dengan sesuatu yang berlawanan dengan logika mereka. Akhirnya masyarakat antipati terhadap semua agama dan menggeneralisir bahwa semua agama adalah batil. Agama sumber perpecahan dan perselisihan. Lebih-lebih terhadap Islam, digambarkan oleh mass media bahwa Islam adalah agama yang radikal, orang muslim adalah pembunuh dan teroris. Sebagian orientalis mereka mempelajari Islam tidak secara keseluruhan. Atau jika mereka belajar secara keseluruhan maka mereka tidak jujur. Mereka membawa ayat Al Quran secara sepotong-sepotong. Mereka menyebutkan ayat-ayat jihad, bahwa Islam adalah agama kekerasan yang memerintahkan untuk membunuh orang-orang kafir. Tapi mereka menyembunyikan mengapa jihad disyariatkan? Kapan Jihad diperintahkan? Siapa orang kafir yang diperintahkan untuk dibunuh dan siapa orang kafir yang diharamkan untuk dibunuh?

Meskipun demikian sebagian masyarakat yang sering pergi ke luar negeri khususnya ke negeri-negeri Islam meskipun untuk tujuan wisata dan rekreasi, mereka melihat bahwa Islam adalah agama yang baik. Mereka dapat membedakan antara Islam dan kesalahan oknum yang kebetulan mereka sebagai muslim. Termasuk ayah saya dan keluarga saya, mereka tidak antipati terhadap Islam." 

Mencari Agama yang Hak

"Saat usia saya tiga belas tahun, saya mulai berpikir dan bertanya kepada diri sendiri, "Mengapa saya berada di dunia?" "Apa tujuan hidup saya?" "Alam semesta dengan keteraturannya pasti memiliki pencipta. Kalau ada penciptanya pastilah pencipta memerintahkan dan melarang hamba-hambaNya dengan aturan-aturan agama".

Saya teringat sekarang dengan firman Allah yang artinya,

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal" (Surat Al Baqarah 164)

Mulailah saya mencari agama yang benar. Karena saya di lahirkan dari keluarga Kristen Protestan maka saya memulai mempelajari agama saya.  Saya berangkat ikut sekolah minggu atas kesadaran saya sendiri. Saya tidak mendapatkan ketenangan batin, saya tidak puas. Saya terkadang mendebat pendeta karena ada hal-hal yang tidak bisa saya terima seperti tentang trinitas dan lainnya. Pendeta tersebut mengatakan, "sebenarnya Injil yang ada di tangan kita sudah tidak asli lagi. Isi injil yang ada sekarang sekadar sebagai perumpamaan. Bahkan manusia sendiri berasalnya dari kera bukan dari Adam seperti yang kita baca di injil." Pendeta mengajarkan dogma, meskipun anda tidak puas tapi anda harus meyakininya. Bahkan saya dapatkan dari mereka sebenarnya di hati mereka tidak meyakini kebenaran injil. Saya berpikir untuk apa saya mempelajari agama sedangkan ulama nya saja mereka meragukan isi kebenaran kitab suci mereka. Akhirnya saya berhenti sekolah minggu meskipun belum selesai dua tahun.

Mulai saya mempelajari agama Hindu, Budha tapi tidak logis dan tidak bisa diterima akal saya. Saya pelajari agama yahudi ternyata agama yahudi agama rasis. Mereka mengaku bangsa pilihan Tuhan. Sedangkan manusia yang lahir bukan dari orang Yahudi maka tidak ada kesempatan untuk masuk surga, semuanya di neraka. Jelas ini agama yang batil.

Saat usia saya 14 tahun saya banyak mempelajari tentang Islam dari buku-buku dan internet. Ayah saya senang dengan sejarah dan sering mengajak saya melihat masjid-masjid yang megah ketika sedang berlibur ke Turki. Hati saya merasa tentram ketika melihat masjid atau ketika memasukinya. Permadani yang terhampar di Masjid, cahaya matahari yang masuk ke dalam masjid membuat saya mencintai masjid.

Di Jerman, saya juga mempunyai teman seorang muslim, saya kenal baik dengan keluarganya. Mereka memiliki akhlak mulia seperti kedermawanan, memuliakan tamu yang tidak kami jumpai di masyarakat asli Jerman. Teman saya dan keluarganya meskipun mereka muslim tapi mereka belum konsisten dalam keislamannya. Seperti ibunya tidak mengenakan jilbab. Saya tidak bermaksud merendahkan mereka, saya pun masih banyak kekurangan saya. Maksud saya meskipun kita memiliki kekurangan dalam keislaman, tidak menghalangi kita untuk mendakwahkan Islam sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, khususnya dengan akhlak mulia. Contoh teman saya ini, dengan sebab akhlaknya yang mulia saya semakin cinta kepada Islam. Bisa jadi melalui muamalah yang baik kepada seseorang jauh lebih berkesan dibanding 100 buku yang kita baca atau 100 ceramah yang kita dengar."
 

Proses Lukas Masuk Islam

Saya cinta dan kagum kepada Islam karena Islam agama yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua manusia. Petani yang awam dan professor Doktor di Universitas meskipun tingkat kecerdasan mereka berbeda, semuanya bisa menerima dan memahami Islam dengan mudah. Islam adalah agama fitrah mengajarkan tauhid penghambaan kepada Allah semata dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun. Betapa nikmatnya ketika kita bisa menempelkan dahi kita ke bumi untuk sujud kepada Allah. Islam adalah agama yang sempurna mencakup semua aspek kehidupan. Islam agama yang mengatur program kehidupan sehari-hari. Sampai sampai masalah makan dengan tangan kanan, berpakaian, adab masuk wc dan lain-lain diatur oleh Islam. Hal ini tidak akan kita dapatkan di agama lain.

Saya mulai meninggalkan makan babi dan minum minuman keras. Saya pun mulai belajar shalat dari internet karena di tempat kami tinggal di Walsrode belum ada masjid satu pun. Adapun di tempat saya kuliah di kota Bremen ada sekitar 30 masjid. Saya melakukan shalat sekali sepekan kemudian bertahap sekali sehari begitu pula jika datang bulan Ramadhan saya mulai puasa beberapa hari. Sampai usia saya 16 tahun saya mantap untuk masuk Islam dan berusaha menjalankan Islam dengan konsisten termasuk shalat lima waktu dan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan tidak pernah saya tinggalkan.

Dari mulai saya mencari agama yang hak sampai saya memeluk Islam butuh waktu tiga tahun. Dalam kesempatan ini saya berpesan kepada para dai agar dalam dakwah mereka kepada non muslim janganlah dengan cara setengah memaksa. Ada sebagian dai ketika bertemu dengan non muslim yang sedang mencari kebenaran, mereka meminta dia buru-buru masuk Islam. "Kalau anda tidak segera masuk Islam, anda mati maka anda akan masuk neraka selama-lamanya". Orang non muslim tadi mungkin akan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan da'i tersebut tapi bukan karena ikhlas dan ridha serta yakin. Dia masuk Islam nya setengah terpaksa, akhirnya dengan mudahnya dia akan murtad lagi ketika dia mendapatkan masalah atau musibah dalam hidupnya. Allah berfirman yang artinya, "Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam)…" (Surat Al Baqarah 256)"

Penyusun menjadi teringat dengan dakwah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada tawanan yang berada di dalam masjid yaitu Tsumamah bin Utsal. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memperlakukan tawanan dengan baik bahkan sampai melepaskannya. Dengan sebab keluhuran akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akhirnya Tsumamah bin Utsal mendapatkan hidayah Allah dan masuk Islam dengan kesadaran sendiri dan tetap istiqamah sampai akhir hayatnya radhiallahu anhu. Semoga Allah menetapkan hati kita agar istiqamah sampai akhir hayat, amin.

Jangan Jadikan Kami Sebagai Fitnah bagi Orang-Orang Kafir

Yang membuat penyusun kagum kepada Lukas diantaranya dia banyak hafal ayat-ayat Al Quran dan membacanya dengan fasih –masya Allah-. Masih dalam obrolan dengan Lukas, ia melanjutkan pembicaraannya:

" Allah berfirman yang artinya,

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana" (Surat Al Mumtahanah 5)

Saya bukan orang yang pandai ilmu agama, tapi saya belajar dari ilmu mereka. Yang saya ketahui dari ahli tafsir bahwa diantara maknanya jangan sampai orang-orang kafir menguasai orang-orang yang beriman sehingga mereka akan mengatakan jika agama mereka benar tentulah mereka tidak akan kalah dari kami."

Penyusun sempat mengecek dari beberapa kitab tafsir dan diantaranya penjelasan Imam Ibnu Katsir tentang ayat ini,

"Mujahid dan Adh Dhahhak berkata, "Janganlah Engkau adzab kami lewat tangan mereka dan janganlah Engkau adzab kami secara langsung dari Mu, nanti mereka akan berkata, 'Seandainya mereka di atas kebenaran tentu mereka tidak akan mengalami musibah tersebut' ". Qatadah berkata, "Janganlah Engkau menangkan mereka atas kami yang menyebabkan mereka terfitnah (menjadi takabur dan ujub) bahwa mereka menang dikarenakan agama mereka dalam kebenaran". Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir Ath Thabari. Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas, "Janganlah Engkau kuasakan mereka atas kami yang menyebabkan mereka memfitnah kami". (Tafsir Ibnu Katsir).

Lukas melanjutkan pembicaraannya,

"Ayat ini menjadi pr bagi kita kaum muslimin untuk lebih unggul dalam segala bidang dari orang-orang kafir. Hal ini membutuhkan kerja keras dan kesungguhan dalam belajar dan beramal serta selalu berdoa meminta taufik Allah. Juga tanggung jawab kaum muslimin agar mereka berakhlak dengan akhlak mulia sesuai apa yang Allah bimbingkan dalam Al Quran dan lewat lisan Rasululllah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jika seorang muslim berperilaku dan berakhlak buruk berarti dia telah merusak citra Islam dan menjadi penyebab fitnah bagi orang kafir karena hal ini akan menjadi penghalang bagi mereka untuk masuk Islam. Dan anda ikut menanggung dosanya!"
 

Cita-Cita Lukas

Lukas bercita-cita ingin membuka sekolah Tahfidz Al Quran. Lukas sekarang sudah menghafal 7 juz dan berusaha untuk menyempurnakan sampai 30 juz. Dia berkeyakinan bahwa umat Islam akan bersatu dan saling mencintai jika kaum muslimin mengamalkan Al Quran. Semoga Allah mengabulkan dan meralisasikan cita-cita Lukas dan memberikan taufik kepadanya dan kita semua, amin.



Pesan Lukas untuk Kaum Muslimin di Indonesia

Penyusun bertanya kepadanya apa pesan anda untuk kaum muslimin di Indonesia?

Lukas menjawab,

"Saya berpesan untuk kaum muslimin di Indonesia dan di seluruh dunia agar mereka bersyukur kepada Allah yang telah mengaruniakan mereka nikmat hidayah sejak mereka lahir. Hendaknya saudara-saudara kita kaum muslimin bersyukur bahwa keluarga mereka juga muslim. Rasa syukur kepada Allah ini harus direalisasikan dengan kesungguhan mempelajari Islam, mempelajari Al Quran dan Assunnah dengan metodologi yang benar yaitu memahami dan mempraktekkan Islam dengan pemahaman dan praktek para sahabat radhiallhu anhum. Karena dengan mengikuti Ijma' (kesepakatan) mereka berarti kita berjalan di jalan Allah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Allah berfirman yang artinya, " Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan kami masukkan dia ke dalam neraka jahannam, dan jahannam itu seburuk buruk tempat kembali " (Surat An Nisaa 115)

Mungkin kalian tidak merasakan betapa besarnya nikmat Islam karena kalian dilahirkan sebagai muslim dan keluarga kalian muslimin. Coba anda bayangkan! Seandainya ayah anda, ibu anda, anak anda, kakak dan adik anda bukan muslim dan mereka mati dalam keadaan kafir! Anda tidak bisa mendoakan mereka!, anda tidak bisa memohonkan ampun untuk mereka!, anda tidak bisa mengucapkan doa, "Semoga Allah merahmati mereka !"

Tersentak hati saya dan merinding badan saya mendengarkan ucapannya yang keluar dari hati mengingat Lukas hanya sendiri di keluarganya yang Islam.

Semoga Allah memberkahi Lukas, menetapkannya di atas Islam yang hak sampai wafatnya dan menjadikannya cinta akan keimanan dan menghiasinya di hatinya. Semoga Allah mengirimkan untuknya saudara-saudara se Islam yang berakhlak mulia, membantunya dalam kebaikan dan ketaatan dan membimbingnya dengan ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang benar. Semoga Allah memberikan hidayah untuk kedua orang tuanya, keluarganya dan orang-orang terdekatnya kepada Islam, karuniakanlah mereka mengucapkan dua kalimat syahadat sebelum mereka wafat. Semoga Allah menjadikan Lukas sebagai sebab masyarakat di Jerman dan di Eropa masuk Islam.

Lukas melanjutkan pembicaraannya, "Hal lain yang ingin saya sampaikan kepada kaum muslimin yang masih bermalas malasan untuk shalat lima waktu. Kami di Jerman dengan masyarakat dan lingkungan yang tidak mendukung keislaman, kami tidak mendengarkan adzan dikumandangkan, sedikitnya jumlah masjid tapi kaum muslimin di sini khususnya mualaf mereka rajin dan konsisten untuk shalat lima waktu di masjid."

 Semoga Allah menambahkan iman kita semua dengan membaca kisah Lukas ini, amin.

Lukas berpesan kepada para aktivis da'wah,

" Hendaknya para juru dakwah bersikap bijaksana dalam berdakwah. Perbedaan mereka dalam metode berdakwah selama mereka sepakat dalam prinsip-prinsip Islam tidak menjadikan mereka bermusuh-musuhan. Saya tidak mengatakan untuk membiarkan kesalahan, kesalahan harus diperbaiki dengan cara yang baik. Jangan sampai perselisihan diekspos lewat internet, buku, kaset yang membuat orang-orang kafir yang sedang mencari kebenaran menjadi ragu akan kebenaran Islam disebabkan oknum-oknum umat Islam yang arogan dan tidak bijaksana. Bahkan terjadi sebagian mualaf di negeri kami yang murtad kembali melihat perselisihan yang terjadi diantara para dai dan ustadz!".

Semoga Allah melembutkan hati kita semua dan mengumpulkan kita di atas kebenaran dan petunjuk, amin.

Selesai mewawancara Lukas, saya segera menyusun tulisan ini. Empat hari kemudian, saya bacakan lagi hasil tulisan saya di hadapan beliau meminta persetujuannya untuk mempublikasikan hasil wawancara. Alhamdulillah beliau setuju dan senang bisa bekerjasama dalam dakwah dan bisa menyampaikan pesan-pesannya untuk kaum muslimin di Indonesia. Lukas menyampaikan salam untuk kaum muslimin di Indonesia.

Terakhir, hendaknya kita merenungkan kisah Islam Lukas ini dan dapat memetik faidah dan pelajaran yang sangat banyak sekali guna memotivasi kita dalam belajar menuntut ilmu Islam dan ilmu-ilmu lainnya yang memberikan manfaat untuk kemaslahatan umat Islam. Berusaha keras mempraktekkan Islam dengan kaaffah (sempurna) dan meninggalkan larangan-larangan agama agar kita mendapatkan ridha dan cinta dari Allah Ta'ala. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang selalu bersyukur kepada Nya, menjadikan kita sebagai orang-orang yang amanah dan menghiasi kita semua dengan keimanan yang benar dan akhlak yang mulia, amin….

Jeddah, Jumat pukul 17.14 tanggal 28 Dzulqa'dah 1434 H / 4 Oktober 2013 M
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
KIBLAT.NET, Cirebon – Ayung (32), warga Kelurahan Tanda Barat Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon tega membakar istri dan mertuanya akibat konflik dalam keluarganya. Kejadian bermula saat Ayung terlibat percekcokkan dengan istrinya Rini (30), lalu Ayung langsung membakar istri dan mertuanya, Yoyo (70) yang kebetulan tinggal 1 rumah dengannya.
Belakangan, Yoyo menghembuskan nafas terakhirnya akibat luka bakar serius yang dideritanya.
Namun, saat persidangan bergulir, rupanya kisah pertengkaran keluarga ini bukan sekedar konflik rumah tangga biasa.
Berdasarkan penelusuran Kiblatnet ke Cirebon, kami mendapatkan fakta-fakta dari kuasa hukum keluarga korban,
Pertama, Ayung Indrajaya Kosasih adalah sorang nasrani keturunan Cina yang berasal dari Kota Cirebon. Sedangkan, Rini Fitriana adalah seorang muslimah yang berasal dari Sukamulya, Kecamatan Cigugur, Kuningan.
Kemudian, Ayung datang ke pihak keluarga Rini dan menyatakan berniat untuk menikahinya. Orang tua Rini yang bernama Yoyo Halim Mulyana mengizinkan dengan syarat Ayung harus masuk Islam terlebih dahulu.
Kedua, pada tanggal 14 Mei 2009 terjadi pernikahan antara Ayung dengan Rini, setelah Ayung masuk Islam di Desa Sukamulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan dengan dibuktikan adanya buku nikah yang dikeluarkan oleh KUA Cigugur.
Ketiga, Awalnya mereka hidup rukun dan dikaruniai anak bernama Jansen. Kemudian, Rini berhasil membeli rumah di Cirebon dan mengajak orangtuanya di Kuningan tinggal di Cirebon.
Orang tua Rini sering mendidik cucunya (Jansen) dengan ajaran-ajaran Islam. Seperti mmbaca basmallah, mengucapkan salam, belajar shalat, dan sebagainya. Ayung sudah mulai tak bisa menyembunyikan kekesalannya dan sering terjadi pertengkaran di dalam rumah.
Keempat, Akibat seringnya terjadi pertengkaran antara Rini dengan Ayung, akhirnya Rini cerita kalau suaminya dari awal-awal pernikahan  Ayung sudah menyatakan diri telah balik lagi ke agama nasrani.
Kelima, Ayung mengatakan ke Rini kalau dia tidak mau anaknya diajari tentang Islam, bahkan dipakaikan kopiah pun Ayung marah.
Keenam, Ayung membuat Kartu Keluarga dan KTP  keluarganya dengan mengubah status semuanya dari beragama Islam menjadi beragama nasrani.
Ketujuh, Sempat terjadi pisah ranjang selama 3 bulan antara Ayung dan Rini. namun, belakangan Ayung datang ke orang tua Rini dan mengatakan ingin kembali melanjutkan rumah tangganya namun dengan tetap meyakini agama nasrani. Namun, keinginan itu ditolak Yoyo, ayah Rini. Sebab menurutnya, itu sama dengan mempermainkan agama Islam. [sdqfajar]
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
Drs. Abu Deedat Syihab, MH
Ketua Majelis Tabligh  PDM-Kota Bekasi
Direktur Pustaka Tazkia Az-Zahra
Wakil Ketua KDK-MUI Pusat
Ketua Bid.Pemantau Aliran sesat/Pemurtadan MUI-Kota Bekasi
Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah : 109)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. Al Baqarah : 120)
Sesuai dengan dua ayat di atas, Majalah TIMES pada tahun 2003, dengan tema Should Christian Convert to Muslim, mengungkapkan bagaimana Gerakan Misionaris dan Evangelis terus mengkampanyekan untuk menyebarkan Gospel (Injil) ke Negara-negara Muslim dengan berbagai cara. Cara-cara yang mereka tempuh antara lain:
1.  Melalui Bantuan Kemanusiaan.
Dengan memberikan sembako, dan pengobatan gratis (kesehatan) ke Negara-negara miskin dan wilayah bencana perang.
2. Melalui Bantuan Pendidikan.
Dengan mendirikan sekolah-sekolah umum dan sekolah berlabel Kristen.
3. Melalui Proyek Amal.
Dengan memberikan sumbangan dalam bentuk apapun dan disertai pesan-pesan khusus.
4. Membina Hubungan dengan Pemerintah Lokal dan Penduduk setempat.
Dengan cara menyamar sebagai Pekerja Sosial, Pekerja Agama, LSM, Lembaga Pendidikan, Lembaga Sosial dll.
5. Membangun Bisnis.
Para Missionaris membangun jaringan bisnis di berbagai bidang.
6. Berpura-pura Jadi Muslim.
Sebagaimana doktrin dari para pendahulunya, para missionaris dan Evangelis dalam melancarkan misinya menggunakan metode Paulus yaitu ‘bak musang berbulu ayam’ atau ‘serigala berbulu domba’, hal ini dijelaskan pula oleh Pendeta R. Muhamad Nurdin yang mengaku ahli Islam.
(Penulis pernah diskusi langsung dengan Pendeta Rudy Muhamad Nurdin di kampus Institut Agama Islam Al-Ghurabaa Rawamangun Jakarta Timur, ternyata beliau tidak bisa membaca Al Qur’an dan tidak bisa membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw ketika menikah dengan Siti Khodijah memberikan maharnya alkitab Injil dan diberkati oleh Warokoh bin Naufal, yang beliau tulis dalam beberapa bukunya.  Itulah pendeta ‘asbun’, Waspadalah…!)
Ketika wawancara di Tabloid Jemaat Indonesia, edisi No. 112 tanggal 10 Juni 2001, pendeta R. Muhamad Nurdin mengatakan bahwa dalam menyebarkan missi harus mengikuti jejak Paulus yaitu, “Kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Supaya orang mau menerimanya kita harus mengikuti ajaran Paulus di dalam kitab 1. Korintus 9 : 20, “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
Landasan Dasar Kristenisasi Berkedok Islam
Dalam menjalankan misi kristenisasi berkedok Islam, para missionaris dan evangelis mengambil landasan dasarnya pada alkitab yang mereka pegang, diantaranya:
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Matius 10:16)
“(9:19) Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
(9:20) Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
(9:21) Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.”  (1. Korintus 9:19-21)
Di Indonesia yang mayoritas adalah Muslim, dengan landasan dasar di atas mereka  mendirikan lembaga-lembaga Kristen dengan menggunakan/memakai nama Islam, antara lain: di Batam ada Yayasan Kristen bernama “Yayasan Islam Al-Hanif” yang dipimpin oleh M. Simanungkalit; “Majelis Nuzulul Kalimatul Hayat Al-Amin” di Kediri; “Yayasan Aulia” di Jakarta Utara; “Yayasan Nur Kalimatullah (Yanuka)” yang dipimpin Pdt. Mafali Bali; “Yayasan Jalan Arahmah” di Mampang Jakarta Selatan. Di Jakarta Utara, Pdt. Kristen  Advent Robert Paul Walean mendirikan “Islam Hanif”; Yayasan Kristen Bona P juga memakai  nama “Yayasan Islam Hanif”. Di Slipi Jalan Anggrek Neli Raya Jakarta Barat  ada “Yayasan R. Muhammad Nurdin”, “Yayasan Amal shaleh”, “Yayasan Suara Al’Alim”.
Selebihnya, mendirikan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi, sebut misalnya: Institut Teologi Kalimatullah (ITK), STT Apostolos di Jakarta dengan matakuliah Islamologi (llmu tentang Keislaman) sebanyak 46 sks, guna mempersiapkan Pemimpin dan Pelopor Gereja masa depan yang mampu berdialog dengan dunia Islam (kaum Muslimin), STT Kiayi Sadrach, SATT (Sekolah Alkitab Terampil dan Terpadu) yang mensyaratkan kelulusannya harus dapat mengkristenkan minimal lima orang saudara sepupu (Umat Islam, pen).
Sekarang ini, bisa jadi lembaga-lembaga itu terus berkembang, meningkat jumlahnya, dan meluas ke wilayah-wilayah lainnya di negeri ini.
Sebagaimana disebutkan di atas, beberapa tahun lalu di Jakarta Utara lembaga kristen berkedok Islam yang dibentuk Robert Paul Walean (yang mengaku Waroqoh bin Naufal) mendirikan ajaran Islam Hanif, kemudian bersama-sama dengan Jaringan Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Rasul Sesat Ahmad Mushaddeq, yang sudah difatwakan sesat oleh MUI, mereka berupaya menyesatkan umat Islam. Setelah difatwa sesat oleh MUI, Alqiyadah  berganti  nama menjadi KOMAR (Komunitas Millah Abraham). Lihat buku Alqiyadah yang berjudul “Almasih al mau’ud  dan Rohul Qudus dalam perspektif Taurat, Injil dan Al Qur’an.” Bukunya sudah diterbitkan oleh Ahmad Mushaddeq dengan nama baru KOMAR (Komunitas Milah Abraham). Dan kini KOMAR mengubah nama barunya menjadi ORMAS Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), inilah aliran  sesat yang sudah difatwakan MUI–Pusat dan dilarang Pemerintah.
Sedangkan buku-buku yang diterbitkan Robert Paul Walean tentang Islam Hanif yang menyesatkan Umat Islam antara lain:
1.  Kebenaran Yang Terungkap dari Al Qur’an,” di atasnya memakai kalimat Bismillahir Rahmaanir Rahiim, tetapi di bawahnya memakai lambang salib. Kesesatan isinya antara lain membelokkan surat Al Fatihah dan Surat An-Naas yang intinya supaya menyembah dan mempertuhankan Isa Almasih. Kesesatan itu antara lain:
•   Al Fatihah (1):2, “Alhamdulillahi rabbil’aalamin”  yang artinya “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” Dipelintir maknanya menjadi Si Nama Allah (Isa Putera Maryam) yang Rahmaanir Rahiim itulah yang patut dipuja dan diagungkan karena Dia aslinya adalah Tuhan semesta alam, Q.S. An-Nisaa (4):171 Allah Kalimatulloh Rohulloh telah menjadi manusia Isa almasih putera Maryam. (hal 16)
• Al-Fatihah (1):3, “Ar Rahmaanir Rahiim” yang artinya “yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Kembali diulang-ulangi untuk menegaskan dan menyatakan betapa besar rahmat Allah itu telah dibuktikannya dengan rela mati ditiang salib. (hal 17)
•  Alfatihah (1):5, “Iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin” yang artinya “hanya kepadaMU kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan.” Dipelintir sedemikian rupa sehingga dikatakan “Sangat jelas bukan kepada manusia, juga (bukan kepada Rasul) tapi hanya kepada Allah Kalimatuhu Isa Putera Maryam hakim yang adil itulah kita menyembah dan meminta pertolongan agar nanti di hari kiamat kita akan diselamatkan.” (Hal 17)
Intinya seluruh isi surat al Fatihah pengertiannya dibelokkan kepada Isa almasih. Begitu juga Q.S. An-Naas seluruh isinya dibelokan kepada Isa almasih yaitu Tuhan yang jadi manusia.
•  “Robbinnaas = Tuhan manusia, Malikin Naas = Raja manusia, Ilaahin Naas = Tuhan manusia.” Siapakan Tuhan manusia itu? Dalam buku sesatnya dijelaskan “Dia adalah Isa Putera Maryam yang aslinya Allah (Q.S. 4:171) yang telah rela mati untuk menebus dosa UmmatNya, untuk memikul beban yang manusia tidak sanggup pikul, sehingga manusia dapat mencapai negeri yang dituju (sesuai kamus Agama Islam hal 25). (Hal 19).
2. Buku “Kebenaran Yang Terungkap Dari Al Qur’an dan Alkitab” sesungguhnya Menyatakan Allah itu Maha Esa (Tauhid)?
Naskah ini konon telah disampaikan kepada BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AGAMA DEPAG RI Jln.M.H Thamrin No. 6 Jakarta. Dalam buku tersebut menurut Robert Paul Walean telah dipresentasikan di Badan Litbang Kementrian Agama, ternyata ini berbohong, setelah dikonfirmasikan ke Balitbang Depag, menurut penjelasan Prof.Dr. Atho mengatakan tidak pernah ada buku tersebut, baru pertama kali melihatnya hari ini. Buku ini isinya Sangat menghina dan melecehkan Allah dan Al Qur’an.
Antara lain di halaman 66, “Sesungguhnya kitab Al Qur’an yang dimulai dengan surat pertama Al Faatihah dan ditutup dengan surat terakhir An-Naas, intisarinya adalah untuk menyatakan betapa besar Rahmaanir Raahiimnya Allah kepada UmmatNya dengan sering diulang-ulangi dengan kata BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM, yang artinya sesungguhnya adalah ‘DENGAN MENYEBUT SI NAMA ALLAH YAITU ISA ALMASIH PUTERA MARYAM YANG RAHMAANIR RAHIIM”. (hal 66) Isi buku ini isinya banyak menyelewengkan ayat-ayat Al Qur’an.
3. Alkitab Menubuatkan Islam Hanif akan masuk Surga Versi Pendeta Robert P Walean dari kristen adventis. Akan tetapi, mari kita lihat bagaimana kesesatan yang ditawarkannya.
Menurut Robert P.Walean Islam Hanif  bukan  ajaran  Kristen. Tetapi Islam Hanif adalah ajaran  yang  ada dalam  Qur’an. Hari  ibadahnya  bukan hari Jum’at tapi hari Sabtu. Dasarnya Al Qur’an dan alkitab, wajib menghormati  hari Sabtu. Dan mengakui pengorbanan Isa almasih di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Tentu ini adalah bentuk kebohongan yang besar. Yang dimaksud Islam Hanif menurut Walean sesungguhnya adalah kristen advent hari ketujuh yang ibadahnya pada hari Sabtu, alasannya karena Tuhan menciptakan alam semesta hanya enam hari, dan pada hari ketujuh (Sabtu) Tuhan beristirahat.


Untuk mengetahui  gerakan Pemurtadan berkedok Islam  dan  aliran-aliran sesat dapat dibaca di buku berjudul “MENGAWAL AQIDAH UMAT DAN MEWASPADAI ALIRAN SESAT”, Penerbit Pustaka Tazkia Az-Zahra, karya Abu Deedat. Kita akan mengetahui buku-buku Kristenisasi berkedok Islam dan mengetahui strategi penghancuran agama oleh Yahudi lewat aliran-aliran sesat. [ ]
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
Saya sedang belajar agama islam, apa sajakah jenis dari bentuk hidayah yg datang pada manusia itu ?
Apakah boleh manusia non muslim seperti saya meminta hidayah agar merasa yakin untuk menjadi muallaf setelah mendapatkan sebuah hidayah.
Terimakasih mohon pencerahannya.
Dari: Dimas S.
(Dikirim melalui Aplikasi Tanya Ustadz untuk Windows Phone)
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Kami menyambut baik usaha anda untuk mempelajari islam lebih dekat. Kami mengucapkan, selamat datang bagi anda yang hendak mengarungi indahnya agama islam. Agama yang bersumber dari wahyu Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Semoga dengan usaha anda, Allah memudahkan bagi anda untuk semakin memahami betapa sempurnanya islam dan mengantarkan anda untuk menjadi seorang muslim sejati.
Tidak ada yang bisa menghalangi seorang hamba untuk memohon hidayah dari Tuhannya. Karena Allah bisa memberikan hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Mendapatkan pencerahan tentang kebenaran adalah hak setiap jiwa yang bernyawa.
Mengenai apa saja jenis dari bentuk hidayah yang datang pada manusia?
Dalam beberapa literatur islam dijelaskan bahwa secara umum hidayah ada 2 macam:
Pertama, hidayah yang bentuknya penjelasan, keterangan mana jalan yang benar dan mana yang salah. Allah memberikan hidayah jenis yang pertama ini kepada seluruh umat manusia. Dan Allah perintahkan kepada siapa saja yang telah mempelajarinya, agar dia menyebarkan dan mengajarkannya kepada orang lain. Siapapun berhak untuk mendapatkannya, tanpa memandang latar belakangnya.
Hidayah jenis yang pertama ini bentuknya adalah kitab al-Quran dan penjelasan yang diberikan sang Rasul pembawa al-Quran, yang diistilahkan dengan hadis.
Demikian pula taurat dan injil. Kitab taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa dan kitab injil yang diturunkan kepada nabi Isa keduanya juga sumber hidayah yang berupa penjelasan. Menjelaskan mana jalan kebenaran dan mana jalan kesesatan. Akan tetapi yang menjadi masalah, semua manusia di seluruh dunia telah sepakat bahwa taurat dan injil tidak lagi otentik dan telah diubah oleh tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab.
Ini berbeda dengan al-Quran. Kaum muslimin sepakat bahwa Allah menjaga al-Quran dan kitab ini selamanya tidak akan bisa mengalami perubahan. Meskipun ada sejuta upaya dari orang yang memusuhi islam, yang berusaha membuat al-Quran palsu, namun usahanya selalu gagal.
Sebagai bukti, injil versi indonesia hanya berisi keterangan berbahasa indonesia. Sedangkan al-Quran versi terjemah indonesia, tetap mencantumkan teks asli dalam bahasa arab. Lalu dimana teks injil yang asli?
Kami kaum muslimin beriman bahwa taurat dan injil adalah kitab yang asalnya datang dari Allah. Diturunkan kepada nabi-Nya, untuk disampaikan kepada umat manusia. Namun di saat yang sama, Allah perintahkan agar menjadikan al-Quran sebagai rujukan utama, karena kedua kitab suci sebelumnya, yaitu taurat dan injil telah dijamah oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Kami sendiri masih kebingungan, apa yang menyebabkan orang nasrani tidak bersedia mengimani al-Quran. Padahal ini kitab Tuhan yang selalu otentik dari perubahan. Banyak pengakuan yang dengar bahwa kebenaran al-Quran telah ditegaskan dalam injil, dan masalah ini mungkin anda lebih paham.
Kedua, hidayah yang bentuknya kemauan untuk mengikuti kebenaran.
Banyak orang telah mendapatkan penjelasan tentang jalan yang benar dan jalan yang salah. Hanya saja, ada yang mau mengikuti kebenaran, dan ada yang tetap kekeh dalam kubangan kesalahan.
Sejatinya orang ini telah mendapatkan hidayah berupa penjelasan dan keterangan. Namun dia belum mendapatkan jenis hidayah kedua, yaitu kemauan untuk mengikuti kebenaran.
Hidayah jenis kedua ini, menjadi hak prerogatif Tuhan Penguasa semesta alam. Mahluk tidak bisa memberikan. Makhluk hanya bisa menjelaskan, sementara yang mengubah dan mengendalikan hati para objek dakwah adalah Tuhan.
Siapapun berhak memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan hidayah jenis kedua ini. Sebagaimana dulu banyak diantara orang yang meyertai sang nabi akhir zaman, mereka memohon agar diberi hidayah untuk mengikuti kebenaran islam.
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
REPUBLIKA.CO.ID, Perkenalan Farieda Amatullah dengan Islam cukup unik. Ia seorang penulis buku. Suatu ketika, ia menulis tentang Timur Tengah.  Sebelum itu, ia harus menjalani riset terlebih dahulu.

"Ini menjadi bagian yang tersulit. Ketika menulis buku ini, saya merasa berada di dua kaki. Yakni, dunia Barat dan Islam," kenang dia seperti dikutip Onislam.net, Jumat (18/10).

Yang ia ketahui selama riset, dunia Barat memandang Islam sebagai hal yang jahat, korup dan berbahaya. Padahal tidak benar.  Islam itu bermakna penyerahan diri kepada Tuhan. "Saya sangat tersentuh dengan kedalaman dan intensitas spiritual umat Islam," kata dia.

Secara peralahan apa yang ditelitinya itu mengubah pola pikir Farieda. Musik pink dan Gothic yang semulai membuatnya tenang tak lagi nikmat didengarkan. Pakaian ketat yang selama ini dipakainya ia ganti dengan gaya berbusana yang lebih sopan. 

"Aku mulai jatuh cinta kepada Islam, tapi sebagian hatiku masih marah dengan itu," kata dia.

Suatu hari, ia mengunjungi perpustakaan di Belanda. Ia temukan sebuah rak berisi buku-buku tentang Muslimah. Keras hati ia menolaknya, tapi keingintahuan Farieda membuatnya menyambangi rak buku itu. Ia ambil salah satu buku, ternyata bertuliskan bahasa Arab. 

Ia merasa heran dengan penggunaan bahasa Arab itu. Kesan yang ia dapat, umat Islam itu terlalu eksklusif. "Apakah saya tidak diperkenankan menjadi Muslim hanya karena tidak bisa berbahasa Arab," tanya dia. 

Pertanyaan itu terjawab, ketika ia membaca berbagai buku. Ia menyadari banyak hal yang belum diketahui, termasuk soal bahasa Arab dan Islam. Sejak itu, ia merasa tidak enak makan, minum dan kurang tidur. "Aku ingat, aku tidur lalu terbangun dan aku berseru kepada diriku sendiri. Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah," kenang dia

Namun, kalangan terdekatnya menolak keinginannya menjadi Muslim. Mereka mengatakan Islam merupakan hal yang buruk. Tapi itu tidak mempengaruhi keyakinannya itu. Ia pun memutuskan menjadi Muslim.

Reaksi seluruh keluarga aga kaku. Perlahan, kesan positif pun muncul. Meski masih ada pertanyaan dari pihak keluarga. "Saya pikir ini merupakan langkah positif. Saya sangat bersyukut kepada Allah karena keluarga melihat banyak perubahan yang dialami saya," kenang dia.

Setelah urusan keluarganya mereda, Farieda mulai mendalami pengetahuan tentang Islam. Ia mulai membenahi dirinya guna melaksanakan ajaran Islam. "Ketakutan saya terbesar adalah tidak diterima. Saya tidak dapat mengubah masa lalu, dan saya tidak dapat mengubahnya. Yang bisa saya lakukan adalah menjadi Muslim yang baik dan memberikan dampak positif kepada orang lain," ucapnya.
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
Sebuah papan iklan besar di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, menggemparkan masyarakat. Papan itu memajang Yesus Kristus bertato.

Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Senin (14/10), gambar ini dipajang oleh kelompok menamakan diri jesustattoo.org.

Menurut juru bicara kelompok itu bernama Asleigh Sawyer hendak mengkampanyekan Kristus seorang penuh cinta kasih tanpa syarat. "Dia mengasihi kita dan tidak peduli latar belakang kita. Dia mengajarkan cinta untuk orang lain akan mengubah hidup kita," ujarnya.

Meski pesan disampaikan positif namun sebagian masyarakat menilai mereka menyatakan pesan itu dengan cara yang salah.

Beberapa warga malah bilang itu penghinaan dan penghujatan terhadap Yesus.

baca lengkap disini.. http://jesustattoo.org/
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
Sunnahposter.com | Alhamdulillah, Kamis (17/10/13) Arnold Van Doorn, mantan produser  film yang melecehkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,  yang menunaikan kewajiban haji pada tahun ini, air matanya tidak henti-hentinya mengucur saat tiba di Mekkah.

Ia menemukan momen yang paling bahagia saat ini. Van Doorn menegaskan bahwa ia akan memproduksi film yang bersebrangan dengan filmnya yang dulu. Judulnya Sayyidul Basyar (Penguhulu Manusia).

Melalui pernyataannya kepada harian Saudi Okaz, ia mengatakan bahwa ia menemukan apa yang ia cita-citakan dalam Islam. Ia mengingat masa lalunya yang memerangi Islam dan seperti orang yang menangkap angin. Ia datang ke baitullah untuk meminta ampun dan meminta kepada Allah untuk menghapuskan kesalahannya di masa lalu.

Setelah kepulangannya dari haji, ia bertekad berkhidmat untuk Islam dan muslimin dengan mengerjakan suattu proyek besar pembuatan film yang menggambarkan Nabi adalah Nabi yang rahmat. [sp/dp]
BLACKHAT SEO, Diperuntukan untuk mengcounter propaganda kafir di dunia cyber
“Aku menemukan harapan dalam Islam, kemudian saya menjadi muslim,” ujar seorang mualaf dari Korea Selatan, Park Dong Shin yang kini mengubah namanya menjadi Abd Ar-Ra’oof. Park memeluk Islam saat usiannya 24 tahun. Sebelum memeluk Islam, ia merasa hidupnya hanya dipenuhi kegelapan, keraguan, kebingungan dan luka.

“Aku menulis ini (artikel kisah perjalanannya menuju Islam) untuk berbagi kepada kalian tentang sesuatu yang penting di hidupku, bagaimana aku menemukan hidup yang dipenuhi kegembiraan dan bagaimana aku menemukan makna hidup yang sebenarnya,” Park memulai kisahnya yang ia share di berbagai medsos miliknya, dari blog, fb, twitter hingga youtube.

Sejak kecil, Park telah tertarik dengan beragam budaya dunia. Pasalnya, sang ayah merupakan seorang teknisi kapal yang mengunjungi berbagai negara di belahan dunia. Park pun seringkali berinteraksi dengan warga asing. Oleh karena itu, Park tak asing pula dengan beragam agama di dunia.

Pencarian hidupnya dimulai ketika terjadi krisis moneter di Korea pada akhir 90-an. Keluarganya jatuh miskin. Orang tuanya bercerai. Ia pun kemudian terpaksa tinggal di asrama sekolah. Park miris melihat kondisi masyarakat yang kapitalis. Bahkan di sekolahnya pun, ia melihat hanya materialisme yang dipentingkan. Disitulah ia kemudian berfikir, ada tujuan hidup yang mulia dibanding sekedar mengejar materi.

Hati dan pikiran pria kelahiran Busan itu pun mulai dipenuhi pertanyaan. “Mengapa aku harus hidup?”, “Apa tujuan hidup itu”, “Dimana Tuhan?”, dan pertanyaan serupa. Ia pun kemudian tertaruk dengan agama. Ia datang ke gereja untuk menempuh jalan yang benar. Namun ia tak mendapatkannya.

Hingga kemudian Park menonton beberapa film hollywood yang kisahnya menyudutkan agama Islam. Bukan terpedaya, Park justru melihat ada kemunaikan di dalamnya. Ia pun mencari kebenaran akan Islam. Ia pergi ke perpustakaan dan membaca buku agama Islam.

“Aku mengunjungi banyak gereja dan mempelajari Al Kitab, namun aku tak berfikir untuk mempelajari Islam. Karena aku tak tahu kalau Islam adalah agama Allah. Aku pun mempelajarinya. Dan Islam, ini adalah kebenaran,” ujar Park.

Park terpesona, Islam menjawab segala pertanyaannya. Islam juga memberikan harapannya untuk tak terpedaya kapitalisme. Materi bukanlah tujuan hidup. Begitu terpesona saat mengenal Islam, yang ada di benak park hanya satu, “Mengapa selama ini aku tak pernah tahu tentang Islam?” ujarnya menyesal baru mengenal Islam.

Park pun kemudian jatuh hati pada Islam. Ia mulai serius mendalami Islam. Park mendaftar keangotaan masyarakat muslim di internet kemudian mendapat konseling dari komunitas muslim. Ia pun kemudian mendatangi Masjid Seoul untuk mendapat bimbingan lebih lanjut.

“Aku pergi ke Masjid Seoul setiap hari Sabtu untuk mengambil kelas bahasa Arab dan Islam. Aku tak mengerti bahasanya, tetapi ajaran Arab dan Quran bagai bahasa langit dan malaikat. Aku pun menjadi yakin bahwa Islam adalah rahmat dan karunia Allah bagi umat manusia. Ada banyak agama di dunia dan mereka adalah buatan manusia , namun Islam adalah agama diungkapkan langsung oleh Allah melalui malaikat dan karenanya dibuat langsung oleh Tuhan,” ujarnya.

Setelah memantapkan hati, Park kemudian mengiucapkan syahadat. Ia mendapati Islam begitu indah. Islam menuntutn pada kebenaran. “Anda akan terkejut setelah Anda mengenal Islam . Bagaimana bisa ada seperti agama yang sempurna dan indah?” ujarnya.

Belajar ke Haramain

Park benar-benar terpesona dengan ajaran Islam. Ia tak pernah puas mempelajari dinnullah di tempat tinggalnya di Seoul. Ia ingin menempa lebih banyak ilmu. Maka berankatlah ia ke Haramain untuk belajar langsung di tanah kelahiran Islam.

Park begitu bersemangat. Ia berkeinginan dapat mendakwahkan Islam dengan baik. “Aku pergi ke Arab Saudi untuk belajar Al Qur’an dan Al Hadits. Aku juga membutuhkan pemahaman untuk dakwah. Bahkan setelah datang ke Madinah Al Munawarah, aku telah memulai dakwah melalui online. Aku membuat website dan berbincang dengan banyak orang Korea untuk mengenalkan mereka pada Islam,” tuturnya.

http://abdurraouf.blogspot.com/