REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi Alisya Fianne mengajak keluarganya kepada Islam perlahan terwujud. Anaknya yang berusia 14 tahun, Christian Ferrari memeluk Islam.

"Alhamdulillah, hari ini dia ucapkan dua kalimat syahadat," ungkap Wakil Ketua Paguyuban Mualaf Sunda Kelapa (MASK) ini kepada ROL, Rabu (30/10).

Alisya mengatakan sejak awal ia tidak memaksakan anaknya untuk mengikuti jejaknya menerima Islam. Pilihan itu dikembalikan Alisya kepada anaknya. "Saya tidak pernah memaksakan. Saya hanya mengenalkan bagaimana seorang Muslim tanpa mengajaknya memeluk Islam," kata dia.

Yang membuat Alisya bahagia, diam-diam si anak meminta karyawannya untuk mengajarinya soal ajaran Islam. Christian baru cerita ketika ia meminta Alisya membimbingnya mengucapkan dua kalimat syahadat. 

"Saya senang sekali, dia belajar sendiri. Ini benar-benar berkah buat saya, Alhamdulillah," kata dia yang juga ketua Yayasan Al-Isya Nurul Baqi.

Sejak menjadi Muslim beberapa tahun silam, Alisya aktif menerjuni dunia mubaligh. Bersama-sama teman-temannya yang mualaf ia mendirikan paguyuban mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa. Harapannya, para mualaf memiliki wadah untuk berbagi dan belajar tentang Islam.

Ia ingin terlibat membantu saudara-saudaranya yang memang membutuhkan arahan tentang mengenal Islam dan mempelajarinya. Hal yang sama juga ditujukan pada keluarganya. "Saya berharap keluarga saya diselamatkan atau diberi hidayah seperti saya," kata dia.
Tak lama, rumah singgah mualaf akan diresmikan. Ini merupakan mimpi lain yang ingin diwujudkannya. Ia tak ingin, mualaf tergantung pada orang lain. Itu sebabnya, rumah singgah ini akan menjadi tempat mendidik para mualaf untuk tak berlama-lama menyandang status itu, melainkan segera memberikan sumbangsihnya.
"Insya Allah, semua sudah siap, tinggal diresmikan saja, doakan," kata dia.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: