Drs. Abu Deedat Syihab, MH
Ketua Majelis Tabligh  PDM-Kota Bekasi
Direktur Pustaka Tazkia Az-Zahra
Wakil Ketua KDK-MUI Pusat
Ketua Bid.Pemantau Aliran sesat/Pemurtadan MUI-Kota Bekasi
Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah : 109)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. Al Baqarah : 120)
Sesuai dengan dua ayat di atas, Majalah TIMES pada tahun 2003, dengan tema Should Christian Convert to Muslim, mengungkapkan bagaimana Gerakan Misionaris dan Evangelis terus mengkampanyekan untuk menyebarkan Gospel (Injil) ke Negara-negara Muslim dengan berbagai cara. Cara-cara yang mereka tempuh antara lain:
1.  Melalui Bantuan Kemanusiaan.
Dengan memberikan sembako, dan pengobatan gratis (kesehatan) ke Negara-negara miskin dan wilayah bencana perang.
2. Melalui Bantuan Pendidikan.
Dengan mendirikan sekolah-sekolah umum dan sekolah berlabel Kristen.
3. Melalui Proyek Amal.
Dengan memberikan sumbangan dalam bentuk apapun dan disertai pesan-pesan khusus.
4. Membina Hubungan dengan Pemerintah Lokal dan Penduduk setempat.
Dengan cara menyamar sebagai Pekerja Sosial, Pekerja Agama, LSM, Lembaga Pendidikan, Lembaga Sosial dll.
5. Membangun Bisnis.
Para Missionaris membangun jaringan bisnis di berbagai bidang.
6. Berpura-pura Jadi Muslim.
Sebagaimana doktrin dari para pendahulunya, para missionaris dan Evangelis dalam melancarkan misinya menggunakan metode Paulus yaitu ‘bak musang berbulu ayam’ atau ‘serigala berbulu domba’, hal ini dijelaskan pula oleh Pendeta R. Muhamad Nurdin yang mengaku ahli Islam.
(Penulis pernah diskusi langsung dengan Pendeta Rudy Muhamad Nurdin di kampus Institut Agama Islam Al-Ghurabaa Rawamangun Jakarta Timur, ternyata beliau tidak bisa membaca Al Qur’an dan tidak bisa membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw ketika menikah dengan Siti Khodijah memberikan maharnya alkitab Injil dan diberkati oleh Warokoh bin Naufal, yang beliau tulis dalam beberapa bukunya.  Itulah pendeta ‘asbun’, Waspadalah…!)
Ketika wawancara di Tabloid Jemaat Indonesia, edisi No. 112 tanggal 10 Juni 2001, pendeta R. Muhamad Nurdin mengatakan bahwa dalam menyebarkan missi harus mengikuti jejak Paulus yaitu, “Kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Supaya orang mau menerimanya kita harus mengikuti ajaran Paulus di dalam kitab 1. Korintus 9 : 20, “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
Landasan Dasar Kristenisasi Berkedok Islam
Dalam menjalankan misi kristenisasi berkedok Islam, para missionaris dan evangelis mengambil landasan dasarnya pada alkitab yang mereka pegang, diantaranya:
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Matius 10:16)
“(9:19) Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
(9:20) Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
(9:21) Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.”  (1. Korintus 9:19-21)
Di Indonesia yang mayoritas adalah Muslim, dengan landasan dasar di atas mereka  mendirikan lembaga-lembaga Kristen dengan menggunakan/memakai nama Islam, antara lain: di Batam ada Yayasan Kristen bernama “Yayasan Islam Al-Hanif” yang dipimpin oleh M. Simanungkalit; “Majelis Nuzulul Kalimatul Hayat Al-Amin” di Kediri; “Yayasan Aulia” di Jakarta Utara; “Yayasan Nur Kalimatullah (Yanuka)” yang dipimpin Pdt. Mafali Bali; “Yayasan Jalan Arahmah” di Mampang Jakarta Selatan. Di Jakarta Utara, Pdt. Kristen  Advent Robert Paul Walean mendirikan “Islam Hanif”; Yayasan Kristen Bona P juga memakai  nama “Yayasan Islam Hanif”. Di Slipi Jalan Anggrek Neli Raya Jakarta Barat  ada “Yayasan R. Muhammad Nurdin”, “Yayasan Amal shaleh”, “Yayasan Suara Al’Alim”.
Selebihnya, mendirikan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi, sebut misalnya: Institut Teologi Kalimatullah (ITK), STT Apostolos di Jakarta dengan matakuliah Islamologi (llmu tentang Keislaman) sebanyak 46 sks, guna mempersiapkan Pemimpin dan Pelopor Gereja masa depan yang mampu berdialog dengan dunia Islam (kaum Muslimin), STT Kiayi Sadrach, SATT (Sekolah Alkitab Terampil dan Terpadu) yang mensyaratkan kelulusannya harus dapat mengkristenkan minimal lima orang saudara sepupu (Umat Islam, pen).
Sekarang ini, bisa jadi lembaga-lembaga itu terus berkembang, meningkat jumlahnya, dan meluas ke wilayah-wilayah lainnya di negeri ini.
Sebagaimana disebutkan di atas, beberapa tahun lalu di Jakarta Utara lembaga kristen berkedok Islam yang dibentuk Robert Paul Walean (yang mengaku Waroqoh bin Naufal) mendirikan ajaran Islam Hanif, kemudian bersama-sama dengan Jaringan Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Rasul Sesat Ahmad Mushaddeq, yang sudah difatwakan sesat oleh MUI, mereka berupaya menyesatkan umat Islam. Setelah difatwa sesat oleh MUI, Alqiyadah  berganti  nama menjadi KOMAR (Komunitas Millah Abraham). Lihat buku Alqiyadah yang berjudul “Almasih al mau’ud  dan Rohul Qudus dalam perspektif Taurat, Injil dan Al Qur’an.” Bukunya sudah diterbitkan oleh Ahmad Mushaddeq dengan nama baru KOMAR (Komunitas Milah Abraham). Dan kini KOMAR mengubah nama barunya menjadi ORMAS Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), inilah aliran  sesat yang sudah difatwakan MUI–Pusat dan dilarang Pemerintah.
Sedangkan buku-buku yang diterbitkan Robert Paul Walean tentang Islam Hanif yang menyesatkan Umat Islam antara lain:
1.  Kebenaran Yang Terungkap dari Al Qur’an,” di atasnya memakai kalimat Bismillahir Rahmaanir Rahiim, tetapi di bawahnya memakai lambang salib. Kesesatan isinya antara lain membelokkan surat Al Fatihah dan Surat An-Naas yang intinya supaya menyembah dan mempertuhankan Isa Almasih. Kesesatan itu antara lain:
•   Al Fatihah (1):2, “Alhamdulillahi rabbil’aalamin”  yang artinya “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” Dipelintir maknanya menjadi Si Nama Allah (Isa Putera Maryam) yang Rahmaanir Rahiim itulah yang patut dipuja dan diagungkan karena Dia aslinya adalah Tuhan semesta alam, Q.S. An-Nisaa (4):171 Allah Kalimatulloh Rohulloh telah menjadi manusia Isa almasih putera Maryam. (hal 16)
• Al-Fatihah (1):3, “Ar Rahmaanir Rahiim” yang artinya “yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Kembali diulang-ulangi untuk menegaskan dan menyatakan betapa besar rahmat Allah itu telah dibuktikannya dengan rela mati ditiang salib. (hal 17)
•  Alfatihah (1):5, “Iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin” yang artinya “hanya kepadaMU kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan.” Dipelintir sedemikian rupa sehingga dikatakan “Sangat jelas bukan kepada manusia, juga (bukan kepada Rasul) tapi hanya kepada Allah Kalimatuhu Isa Putera Maryam hakim yang adil itulah kita menyembah dan meminta pertolongan agar nanti di hari kiamat kita akan diselamatkan.” (Hal 17)
Intinya seluruh isi surat al Fatihah pengertiannya dibelokkan kepada Isa almasih. Begitu juga Q.S. An-Naas seluruh isinya dibelokan kepada Isa almasih yaitu Tuhan yang jadi manusia.
•  “Robbinnaas = Tuhan manusia, Malikin Naas = Raja manusia, Ilaahin Naas = Tuhan manusia.” Siapakan Tuhan manusia itu? Dalam buku sesatnya dijelaskan “Dia adalah Isa Putera Maryam yang aslinya Allah (Q.S. 4:171) yang telah rela mati untuk menebus dosa UmmatNya, untuk memikul beban yang manusia tidak sanggup pikul, sehingga manusia dapat mencapai negeri yang dituju (sesuai kamus Agama Islam hal 25). (Hal 19).
2. Buku “Kebenaran Yang Terungkap Dari Al Qur’an dan Alkitab” sesungguhnya Menyatakan Allah itu Maha Esa (Tauhid)?
Naskah ini konon telah disampaikan kepada BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AGAMA DEPAG RI Jln.M.H Thamrin No. 6 Jakarta. Dalam buku tersebut menurut Robert Paul Walean telah dipresentasikan di Badan Litbang Kementrian Agama, ternyata ini berbohong, setelah dikonfirmasikan ke Balitbang Depag, menurut penjelasan Prof.Dr. Atho mengatakan tidak pernah ada buku tersebut, baru pertama kali melihatnya hari ini. Buku ini isinya Sangat menghina dan melecehkan Allah dan Al Qur’an.
Antara lain di halaman 66, “Sesungguhnya kitab Al Qur’an yang dimulai dengan surat pertama Al Faatihah dan ditutup dengan surat terakhir An-Naas, intisarinya adalah untuk menyatakan betapa besar Rahmaanir Raahiimnya Allah kepada UmmatNya dengan sering diulang-ulangi dengan kata BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM, yang artinya sesungguhnya adalah ‘DENGAN MENYEBUT SI NAMA ALLAH YAITU ISA ALMASIH PUTERA MARYAM YANG RAHMAANIR RAHIIM”. (hal 66) Isi buku ini isinya banyak menyelewengkan ayat-ayat Al Qur’an.
3. Alkitab Menubuatkan Islam Hanif akan masuk Surga Versi Pendeta Robert P Walean dari kristen adventis. Akan tetapi, mari kita lihat bagaimana kesesatan yang ditawarkannya.
Menurut Robert P.Walean Islam Hanif  bukan  ajaran  Kristen. Tetapi Islam Hanif adalah ajaran  yang  ada dalam  Qur’an. Hari  ibadahnya  bukan hari Jum’at tapi hari Sabtu. Dasarnya Al Qur’an dan alkitab, wajib menghormati  hari Sabtu. Dan mengakui pengorbanan Isa almasih di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Tentu ini adalah bentuk kebohongan yang besar. Yang dimaksud Islam Hanif menurut Walean sesungguhnya adalah kristen advent hari ketujuh yang ibadahnya pada hari Sabtu, alasannya karena Tuhan menciptakan alam semesta hanya enam hari, dan pada hari ketujuh (Sabtu) Tuhan beristirahat.


Untuk mengetahui  gerakan Pemurtadan berkedok Islam  dan  aliran-aliran sesat dapat dibaca di buku berjudul “MENGAWAL AQIDAH UMAT DAN MEWASPADAI ALIRAN SESAT”, Penerbit Pustaka Tazkia Az-Zahra, karya Abu Deedat. Kita akan mengetahui buku-buku Kristenisasi berkedok Islam dan mengetahui strategi penghancuran agama oleh Yahudi lewat aliran-aliran sesat. [ ]
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: